JUMPA LAGI DENGAN SAYA :)
KALI INI SAYA AKAN MENUNJUKAN HASIL KEGIATAN SBK YAITU MEMBUAT NASKAH DRAMA THEATER.
CERITA INI ADALAH HASIL FANTASI SAYA, MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA, CERITA ATAU TEMPAT.
SELAMAT MEMBACA !!
Pada zaman dahulu, di suatu Istana besar yang dipimpin oleh Raja yang bijaksana, hiduplah seorang Putri cantik. Pada saat umurnya 17 tahun, Ia di minta untuk menikah dengan seorang pangeran tetapi Ia menolak pernikahan tersebut dan memilih untuk menikahi orang lain.
PRINCESS HEART CHOICE
Pada zaman dahulu, di suatu Istana besar yang dipimpin oleh Raja
yang bijaksana, hiduplah seorang Putri cantik yang terkenal dengan kebaikan
hatinya yang bernama Putri Liora. Ia tinggal bersama Ayah dan pelayan – pelayan
Istana, karena Sang Ibu Puteri telah meninggal saat sang puteri masih berumur 7
tahun, peristiwa itu pun sudah berlalu selama 10 tahun hingga sang Putri
sekarang berumur 17 tahun.
Pada suatu hari, sang puteri ditugaskan menggantikan Ayahnya Sang Raja berkunjung ke desa selama 3 hari. Putri pun dengan senang hati menerima tugas tersebut. Lalu berangkatlah putri dan beberapa pengawalnya ke desa. Sampai disana penduduknya pun telah menyambut dengan penuh gembira.
Rakyat : “Selamat
Datang Putri, semoga tempat ini nyaman bagi Tuan Putri !” (sambil menunduk)
Putri :”Terima Kasih rakyat
tercinta, saya mudah menyesuaikan diri dan semoga kalian senang dengan
kedatangan saya disini” (sambil senyum ramah dan berwibawa)
Salah satu
perwakilan penduduk tersebut menghampiri sang putri.
Mika :”Permisi Tuan Putri,
saya yang akan menjadi pemandu putri selama anda disini”
Putri :”Terima kasih
banyak”
Mika :”Sekarang saya akan
mengantar Tuan Putri ke tempat tinggal Tuan Putri selama disini”
Putri :”Baiklah”
Mereka pun
berangkat menuju tempat tinggal Putri selama di Desa. Penduduk pun mulai
melakukan aktivitas yang tadi tertunda. Akhirnya mereka sampai di sebah rumah
kecil yang terkesan rapi. Putri pun terlihat senang.
Putri :”Rumah yang indah, aku berharap bisa betah disini” (dengan bahasa santai, tidak formal)
Mika :”Ini adalah tempat
tinggal Tuan Putri, semoga anda senang” (sambil menunduk)
Putri :”Terima Kasih … Emm.. Omong- omong nama kamu siapa ya? Kamu belum
memperkenalkan diri”
Mika :”Maafkan saya Tuan Putri, panggil saja saya Mika”
Putri :”Senang bertemu denganmu Mika, oh iya mulai besok kamu bicara
denganku jangan dengan bahasa yang formal, kita akan sering bertemu jadi
menggnakan bahasa sehari – hari saja. Sampai jumpa besok”
Mika :”Baiklah Tuan Putri”
Akhirnya
Putri pun masuk ke rumah tersebut, para pengawal pun berjaga di sekitar rumah
putri, Mika pun pergi. Perjalanan Putri pun akan dimulai.
Keesokan
harinya, Mika telah bersiap di gerbang depan rumah putri, sang putri pun segera
keluar dan menyapa Mika.
Putri :”Selamat Pagi, Mika. Ayo
segera berangkat”
Mika :”Baiklah Putri. Aku akan menunjukan tempat – tempat yang mungkin
sudah rusak dan kharap Putri bisa membantu”
Putri :”Tentu saja”
Mereka
pun berangkat berkeliling, hingga sore pun tiba dan mereka pulang.
Kesokan
harinya pun berjalan seperti kemarin, Putri sangat senang bisa jalan – jalan bebas
tidak terbebani masalah istana. Putri pun mulai menyukai tempat ini dan juga
Mika, karena menurut Putri, Mika sangat sederhana dan baik.
Sementara
Ayahnya, Sang Raja sibuk mengurusi urusan istana. Ia berniat menikahkan
Putrinya dengan Pangeran Philip dari Negeri sebrang untuk menjalin hubungan
antar kerajaan dengan baik, tetapi sang putri tidak mengetahui hal tersebut.
Tibalah
hari terakhir Putri di Desa, dan besok ia harus pulang kembali ke kerajaan. Dan
hari ini Putri berharap ada sesuatu yang menarik sebelum ia pulang. Seperti
biasa, Mika telah mennggu sang putri di depan pagar.
Putri :”Pagi, Mika. Ayo berangkat! Emm.. tunggu dulu sebaiknya kalian
tidak usah ikut” (sambil menunjuk para pengawal)
Pengawal :”Tapi Putri, bagaimana
jika terjadi sesuatu?” (bingung)
Putri :”Tidak akan terjadi apa – apa, percayalah pada Mika butkinya dari
kemarin kita cuma jalan – jalan. Sebaiknya kalian siap – siap saja karena besok
kita akan pulang” (sambil tersenyum senang)
Pengawal :”Baiklah Putri, berhati
– hatilah” (sambil hormat)
Lalu
Putri dan Mika pun segera pergi. Mika akan mengajak Putri ke tempat biasa dia
menyendiri di tengah hutan.
Mika :”Putri, mau aku ajak ke tempat yang pemandangannya bagus tidak?”
Putri :”Tentu saja dong. Masa aku kesini cuma melihat – melihat rumah?”
(sambil sedikit tertawa)
Mika :”Baiklah, jangan jauh – jauh dari aku yaa.. “
Putri :”Aku tidak akan jauh dari kamu, Mika” (menggandeng tangan Mika)
Mika : (Malu – malu tapi mau :v)
Setelah
berjalan agak lama mereka pun sampai. Tempatnya berupa danau yang bening dan
sunyi, cukup tenang untuk membuat hati tenang. Pemandangannya pun sangat indah.
Putri pun sangat senang.
Mika :”Ini dia tempatnya. Bagaimana? Keren kan? Ini aku yang
menemukannya pertama kali dan hanya Putri yang aku ajak ke sini”
Putri :”Wooww.. kamu keren sekali Mika” (sangat senang, menikmati
pemandangan dan kesunyian)
Mika :”Putri mau duduk, tidak? Atau hanya berdiri? Atau mau kejar –
kejaran nih?” (menggoda)
Putri :”Maunya …..kepooo” (sambil berlari dan ngeledek)
Mika :”Awas saja Putri kalau tertangkap aku akan ceburin ke danau”
(sambil tertawa)
Akhirnya
mereka pun menghabiskan waktu di sana seharian dengan, bermain, bercerita, dan
bersantai menikmati kesunyian. Waktu cepat berlalu hingga malam pun akan tiba,
akhirnya mereka bergegas pulang.
Saat
mereka sampai sambil bersenda – gurau, para pengawal sudah menunggu dan menghampiri Putri.
Pengawal :”Putri kemana saja,
kenapa malam begini baru sampai rumah? Tadi saya berkeliling desa saya tidak
menemukan anda. Bahkan penduduk sini tidak ada yang tahu Putri dimana?
Mika :”Tenang, Paman, Putri selalu aman bila bersama Mika” (sok
kegantengan)
Putri : (tertawa terbahak – bahak ) “tahu gombal juga kamu, Mik”
Akhirnya
berakhir sudah hari ke -3 Putri di Desa. Paginya, Ia harus kembali ke istana.
Pagi
pun tiba Putri pun berangkat menuju istana. Tiba – tiba, Mika berlari
menghampiri Putri yang akan menaiki kereta kuda, ternyata ia datang untuk
member Putri kenang – kenangan.
Mika :”Putri, tunggu dulu! Ini ada hadiah buat kamu, ini aku buat saat
kita ke danau kemarin” (sambil memberikan kalung dengan liontin batu putih
berbentuk hati)
Putri :”Terima Kasih Banyak, Mika. Aku berharap bisa bertemu kamu lagi”
(naik kereta kuda) (melambaikan tangan)
Akhirnya
Putri kembali ke Istana dengan selamat. Turun dari kereta kuda, sang putri pun
di sambut oleh Ayahnya, Sang Raja dan Pangeran Philip. Putri pun segera turun
dan memeluk Ayahnya.
Raja :”Wahh.. segitu kangennya anak ayah yang tidak ketemu selama 3
hari” (sedikit tertawa)
Putri :”Ayah bisa saja menggodaku” (dibalas dengan tertawa) “Ini siapa,
yah?” (melihat philip)
Pangeran :”Aku adalah Pangeran
Philip dari Negeri Sebrang, dan aku adalah calon suamimu” (sambil berjabat
tangan dengan Putri)
Putri :”Yang benar saja, aku tidak mau menikah saat ini. Ayah tolong
jelaskan pada dia!” (kaget, bingung)
Raja :”Tunggu dulu anakku, dia benar, ayah yang memintanya untuk melamarmu,
karena dia orang yang baik dan bijaksana”
Putri :”Aku tidak mau, Ayah. Aku hanya mau menikah dengan pilihan hatiku
sendiri” (berlari menuju kamar)
Raja
pun tidak enak dengan sikap Putri terhadap pangeran tadi. Ia pun meminta maaf.
Raja :”Maafkan, Putriku tadi, mungkin dia lelah setelah pergi jauh”
Pangeran :”Tidak apa – apa, Yang
Mulia. Saya bisa memakluminya” (sambil menunduk)
Akhirnya
pun semuanya kembali ke dalam istana. Sementara itu, Putri mengurung dirinya di
kamar sampai pagi. Ia masih kesal terhadap Ayahnya. Sang Ayah sudah
mempersiapkan pernikahannya 1 minggu lagi, sementara sang Putri hanya bisa
patuh pada Ayahnya.
3
hari sebelum pernikahan putri dan pangeran, sang putri meminta ijin Ayahnya
untuk kembali ke Desa, ia ingin bertemu dengan Mika. Raja pun member ijin
karena menurutnya Ia telah memaksa putrinya sendiri.
Putri
pun berangkat dan akhirnya sampai, Ia pun langsung menuju danau yang ada di
tengah hutan, tempat dimana Mika suka menyendiri. Benar apa yang Putri
pikirkan, Mika pun ada disana sedang tertidur di rermputan. Putri pun
menghampiri Mika.
Putri :”Mika, banguunn.. Aku kangen sekali denganmu. Aku ingin tinggal
di Desa saja, aku tidak ingin tinggal di Istana” (dengan raut sedih)
Mika : (kaget, bangun) “Lohh.. Putri kenapa bisa ada disini? Kenapa
Putri jadi sedih begini? Ada apa?
Putri
pun menceritakan semua yang dialaminya selama di Istana saat kembali dari Desa.
Mika :”Kenapa kamu tidak ingin menikah dengan Pangeran? Pangeran kaan
sudah pasti tampan, gagah, keren, kaya, tidak seperti aku ini yang kumuh”
Putri :”Tidak bisa Mika. Aku sudah terlanjur mencintai seseorang!”
(melamun)
Mika :”Siapa itu?” (penasaran)
Putri :”Orang disebelahku!” (jawab spontan)
Mika :”Benarkah Putri menyukaiku ini? Apa Putri tidak salah orang?”
(kaget)
Putri :”Barusan aku ngomong apaan?” (malu berat, salting, pipinya merah)
Mika : (tertawa melihat tingkah Putri) (mendekati Putri dan berbisik)
“I LOVE YOU, TOO, PRINCESS”
Kejadian
mengutarakan perasaan pun terjadi disana. Mereka pun bersenang – senang disana
hingga sampai waktunya Putri kembali ke Istana.
Hari
demi hari terlewati hingga tiba waktunya Putri dan Pangeran menikah. Pesta
Pernikahan itu pun akan di gelar secara mewah dan megah, di undang untuk semua
warga desa di sekitar Istana. Para prajurit pun segera menuju desa dan
memberitakan kabar gembira tersebut.
Prajurit :”Saudara – saudara sekalian, kami datang kesini untuk
menyampaikan berita bahagia dari Istana. Besok Putri Liora akan menikah dengan
Pangeran Philip dari negri sebrang. Dengan ini, Yang Mulia Raja mengundang
seluruh rakyat datang ke Pesta yang berbahagia ini.”
Keesokan
Harinya, tiba saatnya hari pernikahan tersebut. Putri masih tidak bisa menerima
kenyataan bahwa ia akan menikah, Ia berharap bisa menikah dengan pilihan
hatinya. Putri pun segera bersiap karena pernikahannya akan segera dimulai.
Suasana
sekitar Istana sangat meriah, mulai di padati oleh rakyat yang bersukacita.
Mika pun hadir ke Gereja untuk melihat Putri terakhir kalinya, pikirnya. Putri
pun akhirnya sampai di depan Gereja untuk Resepsi Pernikahan, Ia pun melihat
Mika yang tersenyum miris kepadanya. Sang Putri pun memasuki Gereja dengan di damping Ayahnya. Sang
Pangeran pun telah siap di depan altar dengan pastor. Upacara Resepsi pun
Dimulai.
Pastor :”Besediakah Saudara Pangeran Philip menikah dengan Putri
Liora dalam suka maupun duka?”
Pangeran:”Ya saya bersedia”
Pastor :” Besediakah Saudari Putri Liora menikah dengan Pangeran
Philip dalam suka maupun duka?”
Putri :”Maaf, saya tidak bisa menikah dengan anda, Pangeran. Saya tidak
mencintai anda, saya telah mencintai orang lain. Maafkan aku, Ayah tidak bisa
mematuhi perintah” (sambil menangis)
Semua
orang yang menyaksikan hal tersebut kaget karena Putri menolak Pangeran. Mika
melihat hal tersebut langsung menghampiri Putri di altar.
Mika :”Kenapa kamu seperti ini, sebelumnya kamu selalu bahagia kok.
Jangan mempermalukan dirimu sendiri, kamu disaksikan oleh rakyatmu
sendiri.”(sambil memegang pundak Putri)
Putri :”Aku tidak ingin melihat orang lain sakit hati karena diriku yang
tidak bisa mencintai sepenuh hati. Aku hanya akan menikah dengan orang yang
mencintaiku dan aku mencintainya, karena cinta tidak bisa dipaksakan.”
Semuanya
pun hanya bisa terheran – heran. Hingga akhirnya sang Raja tidak bisa melihat
Putrinya itu terus bersedih. Ia pun menghampiri Putrinya.
Raja :”Nak, jika dia lah yang membuatmu bahagia menikahlah dengan dia.
Jika kamu berjanji pada Ayah untuk tidak bersedih seperti tadi!”
Putri :”Terima Kasih, Ayah. Aku tau Ayah lah yang paling tau tentang
aku, dan aku akan berjanji selalu bahagia” (memeluk ayahnya)
Mika :”Apakah benar yang di katakan Yang Mulia tadi?” (terheran)
Raja :”Kapan saya berbohong kepadamu, nak? Kuserahkan Putri
kesayanganku kepadamu. Dan kepada Philip saya minta maaf sebesar – besarnya.”
Mika :”Terima Kasih Yang Mulia” (sambil menunduk)
Pangeran :”Tidak masalah, Yang
Mulia. Saya pun sama seperti Liora, sebenarnya saya juga tidak ingin menikah
sekarang, saya ingin melanjutkan berlajar ke jenjang yang lebih tinggi”
Raja :”Baguslah, Kejar Cita – citamu itu! Pastor mohon maaf, bisa kita
mengulangi resepsi nya lagi?”
Pastor :”Baik, Yang Mulia”
Upacara
resepsi pun diulangi dengan pasangan Putri kali ini adalah Mika.
Pastor :”Besediakah Saudara Mika menikah dengan Saudari Putri Liora
dalam suka maupun duka?”
Mika :”Ya saya bersedia” (senyum gembira)
Pastor :”Besediakah Saudari Putri Liora menikah dengan Saudara
Mika dalam suka maupun duka?”
Putri :”Ya saya bersedia!” (senyum gembira)
Pastor :”Kalau begitu pasangkanlah cincin ini pada jari manis
pasangan kalian”
Mereka
pun memasangkan cincin tersebut.
Pastor :”Dengan demikian kalian resmi menjadi suami dan istri!”
Semua
rakyat bersorak –sorak bergembira, Pesta
pun di gelar besar – besaran. Putri dan Mika pun sangat gembira, hari itu
merupakan hari bersejarah bagi seluruh rakyat istana.
Hari itu pesta merupakan
pesta yang panjang, dari pagi hingga malam.
Dan
akhirnya Mika dan Putri Liora pun hidup bahagia di Istana selamanya.
THE END
thank you for reading all..
see you next time !
see you next time !
arigato-gozaimaz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar